Senin, 22 September 2014
Sebuah Puisi
Gurat - gurat kerinduan
malam berteduh dilentera bulan
bintang tiada
sepi membentangi cakrawala
tak ada lagi cerita,
tinggal lembaran putih yg tersisa
senja telah mengalah pada maya
mungkin angin telah membawa rindu berkelana
yang tinggal hanya sebuah puisi
tentang kehidupan yang abadi
tentang kerinduan yang terpatri
tentang penantian yang tak henti
tentang gurat senja dikaki laut
tentang lereng gunung yg bertaut
boleh jadi sebuah puisi
tentang edelweis yang mekar abadi
tentang dandelion
yang selalu setia mengikuti angin
dan menumbuhkan mekar tapak baru
sebagai dandelion-dandelion baru
ataupun hanya sebuah puisi ketiadaan
tak ada sepi tak ada sunyi
pekat gelap.
kerena semua ingin menang sendiri.
Langit Senja, 22/9/2014 22.22
Sabtu, 13 September 2014
Dandelion
Dandelion adalah bagian dari Taraxacum, sebuah genus besar dalam keluarga Asteraceae. Nama Randa Tapak sendiri biasa digunakan untuk merujuk kepada sebuah tumbuhan yang memiliki "bunga" yang memiliki "bunga-bunga" kecil yang terbang ditiup angin. Asal asli dari tumbuhan ini adalah Eropa dan Asia, namun sudah menyebar ke segala tempat. Yang disebut sebagai bunga dari tumbuhan ini menjadi semacam jam hayati yang secara teratur melepaskan banyak bijinya. Biji-biji ini sesungguhnya adalah buahnya.
Bunga dandelion biasanya mekar pada
musim semi (spring). Penyebaran bunga ini biasanya dibantu oleh angin
ataupun tiupan atau nafas dari manusia sehingga biji bunga dandelion
yang halus langsung meninggalkan induknya untuk terbang lepas mengikuti
langkah angin membawanya . Dan kemudian tumbuh kembali menjadi bunga
dandelion yang baru, sungguh indah…..
Dandelion, atau yana di Indonesia sering
disebut bunga Rumput, masuk ke dalam famili Asteraceae. Ternyata masih
mempunyai hubungan famili dengan bunga Aster, Daisy, dan bunga Matahari.
Bunga ini berwarna kuning, karena
biasanya kita menganggap kalau yang putih itulah bunga Dandelion. Akan
tetapi, ternyata itu adalah benih bunganya, atau yang biasa disebut
“Parachute Ball”.
Tanaman Dandelion tidak bercabang. Jadi,
dalam satu batang hanya ada satu bunga. Kesalahan yang sering terjadi
adalah, ketika kita menemukan bunga yang mirip seperti ini di tepi
jalan, lantas kita menyebutnya bunga Dandelion hanya karena benihnya
berterbangan setelah kita tiup. Belum tentu itu benar, pastikan dulu
batangnya bercabang atau tidak. Jika tidak, itulah bunga Dandelion…..
source : blog nira
Selasa, 09 September 2014
Rindu
Kamu tau..Aku Mencintaimu…
Kerinduan membuatku selalu memikirkanmu…
.
Baik-baik sajakah kau disana…?
Aku berdoa kepada Rabb pemilik diriku dan dirimu…
Semoga Allah senantiasa melindungimu dan menjagamu…
.
Karena sungguh hanya IA yang bisa…
.
Aku tidak bisa selalu berada disisimu..
Tapi Allah bisa…
.
IA selalu bersamamu…
Dan bersamaku…
.
Meski aku dan kamu…tidak bisa selalu bersama…
.
I Love You…
~*Afra Afifah*~
sumber: blog afraafifah
Murid Tahun Ini
Siapakah kita mengusung judul percobaan?
Pernahkah kita belajar, berhemat waktu dengan fikir,
mencoba menjadi lebih pintar, hingga patut untuk dicoba?
Ke gereja jarang-jarang, sholat bolong-bolong kayak muka abg,
berbagi, beramal, bercerita tentang kebesaran-Nya dan alam,
mungkin juga nyaris tidak pernah.
Jadi siapa kita hingga kita menyebut diri kita sedang dicoba?
Muridkah kita? Pantaskah kita?
Sepertinya guru manapun belum tentu mau mengangkat kita jadi muridnya,
jadi mari kita copot tuduhan percobaan itu,
dan berlaku baik sesederhana mungkin.
Karena alam semesta tak pernah meluputkan satu pun juga,
kita dan perbuatan kita selalu masuk dalam hitungannya.
nam myoho renge kyo, 4 September 2014
blog seorangsenja
Senin, 08 September 2014
Suatu Waktu dipurnama
Kau kunanti diujung hari nan binar
Saat senja mengalah pada malam
Apa engkau disana juga menunggunya
Atau sudah engkau lupakan semua tentang Purnama
Tentang malam di pertengahan Ramadhan disuatu tahun
Saat sebuah cita kusampaikan
Dan kuterima jawaban itu di Purnama
Ah...sudahlah..
Biar kutulis kembali ini pada angin
Agar dia masuk kerelung – relung jiwamu
Bahwa aku masih menunggu purnama
Menunggu janjimu hingga akhir masa
15 Dzulqaidah 1435 H / 8 September 2014
Minggu, 07 September 2014
nyanyian senja
Berlari di ujung hari
Menepi pada jingga
Akhir pada awal malam
Berganti tanggal menambah waktu
Yg tersisa gelisah
Gundah dan lara menyatu dalam raga
adakah bulan yg akan menerangi malam..
adakah bintang yg menghiasi..
atau hanya ada gelap yg pekat..
Semoga esok bertemu lagi dengan pagi.
Menepi pada jingga
Akhir pada awal malam
Berganti tanggal menambah waktu
Yg tersisa gelisah
Gundah dan lara menyatu dalam raga
adakah bulan yg akan menerangi malam..
adakah bintang yg menghiasi..
atau hanya ada gelap yg pekat..
Semoga esok bertemu lagi dengan pagi.
Langit senja
7/9/2014
Jumat, 05 September 2014
Surat Bulan
Surya..
Maukah kau bagi sepelemparan rahasia agungmu?
Saat kau membaur jingga bersama semburat senja..
Agar tak hanya kau yg tampak mempesona,,
orang-orang begitu mengagumimu, dan aku hanya dapat mendengar jemu
karena tak pernah kita bertemu
oleh :
Greeny Azzahra
Saat kau membaur jingga bersama semburat senja..
Agar tak hanya kau yg tampak mempesona,,
orang-orang begitu mengagumimu, dan aku hanya dapat mendengar jemu
karena tak pernah kita bertemu
oleh :
Greeny Azzahra
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
Somalia (1)
anak somalia sedang antri/ REUTERS Somalia.. jeritanmu telah lenyap oleh tandus dan gersang jiwa pengkhia...